Gombong, Siswa.com- Lebih dari 44 persen pemilih Pemilu Ketua OSIS serentak telah dilaksanakan melaui simulasi yang difasilitasi KPUSMPN 3 Gombong, menggunakan hak pilihnya. Sayangnya, model kampanye di media sosial oleh para calon kurang direspons.Hal itu disampaikan anggota KPU Ruben Wiyana Saputra. "Secara keseluruhan, tingkat partisipasi per siang ini mencapai 44,28 persen atau 290 siwa dari 655 ini berati masih ada siswa 365 yang belum memberikan suara.

Dalam penyelenggaraan pemilu ketua OSIS, KPU menakar kesiapan para calon pemilih, panitia serta penyelenggaranya. Metode daring dipakai seperti kampanye di media sosial seperti youtube, instagram dan whatsapp. Untuk menstimulasi partisipasi para calon, KPU menyiapkan hadiah bagi mereka yang mengirim konten kampanye paling menarik. Namun demikian, tampak kurang antusias peserta untuk memberikan hak pilihnya. Hanya saja, sebagian pengirim mengeluhkan minimnya respons pengakses konten tersebut."Ini bedanya komunikasi tatap muka dengan jarak jauh. Namun kita mengikuti metode sekolah di saat pembelajaran daring. Pemilihannya dengan aplikasi google form dan kampanye lewat sosial media. Terlepas dari itu, para guru memberi dukungan cukup bagus bagi KPU selama mendampingi siswa belajar berdemokrasi,"  katanya.

Penting diketahui semua pemilih sehingga, tersedia waktu cukup untuk memberikan edukasi berdemokrasi dan meregenerasi calon penyelenggara pemilu di event politik mendatang. Mengenai pemilihan umum ketua OSIS sistem daring ini bukan memberikan opsi model pemilu reguler mendatang. Menurutnya, sistem pemilihan umum saat ini masih dipertahankan."Tentunya pemakaian teknologi akan sangat berguna. Apakah nanti Pemilu kita dengan daring atau masih secara konvensional, biarlah dibahas di tingkat DPR. Sekarang ini kami masih merunut aturan KPU pusat," katanya.